Senin, 01 Juli 2013

PETERPAN



Sejarah terbentuknya band Peterpan
Tahun 1997, Andhika (keyboard) membentuk band TOPI dengan mengajak adik kelasnya di SMU 2 Bandung, Uki (guitar) serta teman mainnya Abel (bass) dan Ari (drum). Uki pun mengajak teman SMPnya Ariel yang mengisi posisi vocal. Dengan formasi seperti itulah mereka mulai manggung dan memainkan music beraliran Brists alternative. Kemudian Ari mengundurkan diri dan TOPI pun bubar tanpa sebab yang pasti.
Andhika mengumpulkan kembali personel TOPI pada tahun 2000. Namun kali ini posisi drum dipegang oleh reza. Untuk member warna music yang lebih dewasa dan lebih kaya melody  maka diajaklah Loekman, teman kakak Indra yang akhirnya jadi lead guitar. Setelah terbentuk dengan formasi enam orang mereka pun mengambil nama Peterpan. Tanggal 1 september 2000 secara resmi Peterpan terbentuk.
Perjalan professional Peterpan dimulai tahun 2001 dengan merambah dari Café ke café di Bandung. Mereka bermain di café O’hara dan Sapu lidi dengan membawakan lagu-lagu top 40, serta alternatife rock seperti NIRVANA, PEAR JAM, COLD PLAY, U2, CREED, dll. Saat di café sapu lidi lah potensi mereka terlihat oleh Noey basis Java Jive yang sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi. Dari tiga lagu yang dikirim untuk demo, “Sahabat”, “Mimpi yang sempurna”, dan “Taman langit”, terpilihlah lagu “Mimpi yang sempurna” untuk dimasukan ke album kompilasi KISAH 2002 MALAM yang dirilis juli 2002. Tak disangka lagu tersebut menjadi jagoan album ini dan mendongkrak penjualan sampai di atas 150.000 copy. Lagu ini masuk dalam jajaran  tangga musik di banyak radio nasional dan menjadi lagu wajib para pengamen jalanan. Suatu harapan lain dari Peterpan mulai terwujud sedikit demi sedikit. Musik mereka mulai berterbangan dan bisa dinikmati oleh hampir semua orang diseluruh negeri.
Sukses tersebut membuka kesempatan baru bagi Peterpan. Tahun2003 Peterpan dibawah label Musica Studio meluncurkan debut album Taman Langit dengan variasi sound yang apik, kesederhanaan lirik, ke khas an vocal Ariel yang disajikan Peterpan dalam album debut ini. Musik Peterpan dengan mudah meresap di telinga pengemar musik Indonesia. Album debut Taman langit meraih penghargaan Multi Platinum Award dan SCTV Award sebagai album dan Band pendatang baru ngetop.
Mei 2004 Peterpan kembali masuk studio rekaman untuk mempersiapkan album ke-2 mereka yang direncanakan rilis pada bulan Agustus. Dalam tahap akhir persiapan album, demi penghargaan mereka pada para sahabat Peterpan, mereka mengelar konser di 6 kota di Jawa dan Sumatera dalam waktu 24 jam pada tanggal 18 juli 2004. Konser bertajuk “Breaking The Record, konser untuk sahabat” dimulai di Medan lalu dilanjut ke Padang, Pekan baru, Lampung, Semarang, dan di akhiri di Surabaya. Konser ini juga diakui sebagai salah satu rekor MURI.
Agustus 2004 Peterpan merilis album ke 2 Bintang di surga. Seminggu setelah peluncuran album Bintang di surge mencapai angka penjualan 1 juta copy dengan single pertama Ada apa denganmu. Sebutan phenomena band pun melekat pada Peterpan yang kemudian mensejajarkan Peterpan dengan band-band papan atas dinegeri ini. Pada masa krisis industri musik Indonesia, album Bintang di surge berhasil mencapai angka penjualan 3 juta copy dan meraih penghargaan demi penghargaan. Tak kurang dari 13 penghargaan dari dalam dan luar negeri diraih Peterpan lewat album Bintang di surge. Diantaranya 7 penghargaan AMI AWARD, 2 SCTV AWARD, TRIPLE PLATINUM AWARD dan PLATINUM BERKEMBAR ENAM dari Malaysia, serta MTV MUSIC AWARD pada tahun 2005.
September 2005 Peterpan merilis album soundtrack film Alexandria dan lagi-lagi meraih MULTI PLATINUM AWARD untuk penjualan album soundtrack tersebut dan SCTV AWARD. Single pertama tak hanya menembus tangga lagu nasional, tetapi juga dibajak oleh musisi India, diarasemen ulang dan diubah liriknya ke dalam bahasa India. Lagu versi India tersebut dinyanyikan, kemudian masuk tangga lagu nasional India dan menjadi soundtrack film.
Juni 2006 setelah menghadiri penganugrahan MTV MUSIC AWARD mereka yang ke 2, Peterpan memutuskan rehat panjang untuk mempersiapkan album ke 3 yang rencananya akan dirilis akhir tahun. Tapi kondisi dan situasi yang terjadi didalam tubuh Peterpan membuat rencana tersebut tak dapat berjalan.
Oktober 2006 Peterpan retak, Indra dan Andhika keluar dari Peterpan, karena adanya ketidaksamaan visi dalam bermusik dengan Ariel, Uki, Lukman dan Reza. Masalah demi masalah bermunculan menghantam Peterpan. Tetapi 4 personil yang tersisa di Peterpan tetap semangat untuk menyelesaikan album ke 3 mereka.
Mei 2007 setelah vakum hampir satu tahun, Peterpan merilis album ke 3, Hari yang cerah. Gaya bermusik dan arasemen yang agak berbeda dari album-album sebelumnya. Peterpan semakin memperlihatkan kematangan mereka dalam bermusik. Pada album ini Peterpan melibatkan 2 additional band, David (keyboard) dan Lucky (Bass). Saat ini album Hari yang cerah telah membukukan angka penjualan di atas 500.000 copy. Disela-sela jadwal promo yang padat, Peterpan mendapat undangan untuk mewakilkan Indonesia di ajang Asia Song Festival ke 4 di korea selatan pada September lalu. Dari korea Peterpan membawa oleh-oleh penghargaan BEST CONTRIBUTION AWARD.

Jumat, 24 Mei 2013

collective soul

Salah satu band beraliran alternative rock, yang menjadi salah satu pemimpin gebrakan band band beraliran alternative rock pada pertengahan tahun 90-an dan masih aktif hingga sekarang adalah collective soul.
Band ini didirikan oleh dua orang saudara kakak adik, Ed Rolland (vokal,gitar) dan Dean Rolland (gitar) pada tahun 1992, di daerah stockbridge, Georgia. menyusul kemudian adalah Ross Childress (gitar) lalu hengkang dan tempatnya digantikan oleh Joel Kosche. Shane Evans kemudian menyusul keluar pada tahun 2003 dan posisinya sebagai drumer digantikan oleh Ryan Hoyle sampai tahun 2008. Setelah Hoyle mengundurkan diri, tiga personel pendiri Eddan Dean Rolland serta Will Turpin, memutuskan untuk  tidak mencari drumer tetap sebagai pengganti, mereka memutuskan hanya menggunakan seorang pemain drum tambahan bila menggelar konser. Formasi terakhir mereka adalah Ed Rolland (vokal,gitar) Dean Rolland (gitar) Will Turpin (bas) dan Joel Kosche (gitar).
Setetelah terbentuk dengan formasi awal pada tahun 1992 hanya butuh waktu dua tahun bagi band ini untuk mengeluarkan album perdana mereka yang berjudul "Hints Allegation and Thing Left Unsaid" yang dirilis pada tanggal 22 maret 1994. Seluruh materi pada album perdana mereka ini diambil dari album demo Ed Rolland. Album ini langsung menuai kesuksesan besar dipasaran, dengan meraih penghargaan double platinum, yang berarti terjual lebih dari 2 juta copy, hanya amerika saja. dan menduduki tangga ke 15 The Billboard 200 pada tahun 1994.
Single andalan pada album ini adalah "shine" yang juga menjadi lagu pembuka, langsung merajai tangga tangga lagu di amerika. Lagu itu sendiri memperlihatkan potensi bermusik para personil Collective soul, dengan permainan gitar yang atraktif dan berhasil masuk pada tangga ke 11 Billboard hot 100 pada tahun 1994. Selain potensi bermusik para personilnya, kekuatan lyrik lyrik lagu Collective soul yang banyak ditulis oleh Ed pada album perdana mereka menjadi salah satu magnet yang membuat banyak pecinta musik rock jatuh hati pada band ini. Ed sering berbicara tentang perdamaian, krritik sosial dan perjuangan hidup pada lagu lagu Collective soul, dengan kata kata yang sangat indah. Salah satunya pada lagu pendek yang terdapat pada album ini yang berjudul "Heavens Already Here"
Wake up to a new morning
Got my babe by my side
Now I won't yield to new warnings
'cause I got my peace of mind
Who could bring me heaven
When heaven's already here?
No more living in drakness
Now that love lights my way
I don't need any new changes
To make me love today
Lagu pendek dengan iringan gitar yang sangat manis dan menggambarkan kekuatan cinta yang sangat besar. Dengan kesuksesan album perdananya ini Collective soul kemudian mendapatkan kehormatan untuk menjadi  salah satu penampil pada perayaan 25 tahun konser musik terbesar, Woodstock pada tahun 1994. Mereka menjadi salah satu penampil yang paling ditunggu tunggu oleh para penonton kala itu.
Kesuksesan lebih besar mereka raih ketika merilis album kedua yang berjudul sama dengan nama band "Collective soul" pada tanggal14 maret 1995.
Lagu lagu pada album itu seperti "December", "Gel", "The world I know" dan "Smashing young man" memberikan penghargaan Triple platinum bagi mereka. Kembali kekuatan lyrik dan permainan gitar yang atraktif menjadi ciri khas mereka pada album ini, dan memberikan kesuksesan besar. Selain itu kehadiran mereka diblantika musik rock juga semakin diperhitungkan sebagai band dengan segudang potensi.
Setelah kesuksesan dua album awal itu mereka mulai bereksperimen dengan memasukan unsur unsur musik lain, dari berbagai jenis alat musik seperti biola, trombone dan musik elektronik pada lagu lagu mereka. Salah satu hit's mereka "Run" memberikan gambaran unik musik rock yang perpaduan dengan suara musik elektronik yang indah.
Mereka sempat membuat rekaman live konser mereka bersama Atlanta City Youth Orchestra yang berjudul "Home" pada tahun 2006. Sebuah album live konser musik rock dalam balutan orchestra yang sangat indah.

Collective soul Dischography
Hints Allegation And Thing Left Unsaid (1993)
Collective soul (1995)
Disciplined Breakdown (1997)
Dosage (1999)
Blender (2000)
Youth (2004)
Afterwords (2007)
Collective soul (rabbit) (2009)